Jumat, 16 Januari 2009

BAHAN DISKUSI


-->
  1. Syahid, Jihad adalah jalan khas para pejuang dan penegak Islam. Bahkan, ada hadis menerangkan bahwa barangsiapa yang yang tidak mempunyai keinginan mati syahid, maka dia tidak akan masuk surga. Pada abad millennium ini, masih relevankah jihad kita jalankan?
  2. SMS menjadi trend masyarakat, khususnya anak muda, pada zaman sekarang ini karena kepraktisannya. Namun, seperti produk teknologi lainnya, SMS menimbulkan dampak negatif dengan menjadi alat untuk berbuat kemungkaran, dalam hal ini adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan. Contohnya adalah HTS (Hubungan Tanpa Status). Bagaimana tanggapanmu mengenai hal ini? Apakah SMS dengan lawan jenis juga termasuk khalwat? Bagaimana kita memanage diri kita supaya tidak terjatuh dalam kebodohan ini?
  3. Pada suatu waktu kamu melihat salah seorang teman lelakimu memboncengkan teman perempuannya. Padahal, teman laki-laki itu adalah sahabatmu dan kamu tahu bahwa dia belum tahu atau sangat sedikit pengetahuannya dalam agama. Sebagai seorang muslim yang sudah tahu bagaimana cara menegurnya?
  4. Ketika di suatu majlis ta’lim kita sudah tahu bahwa kewajiban kita adalah mendengarkan dan apabila kita membuat keramaian atau sampai mengganggu teman kita maka kita pantas untuk dicap munafik. Ironisnya, di lingkungan kita, kita sering melihat teman kita mengobrol dengan temannya. Bahkan, tak jarang, ada yang ber-SMS ria dengan orang lain. Bagimana pendapatmu mengenai perbuatan tersebut?
  5. Ghodul bashor sudah menjadi barang langka dalam keseharian kita. Tentu saja kita tahu tentang haramnya melihat lawan jenis yang berarti tidak boleh dilakukan dan mendapat dosa jika melakukannya. Di zaman sekarang ini bagaimana kamu harus menundukkan pandangan? Dimana kamu harus lakukan itu? Lalu bagaimana dengan film-film yang terus kamu pelototi di layar kaca tanpa perlu takut di ketahui oleh orang lain?
  6. Berdakwah dan berdakwah kata itulah yang sering kita dengarkan dari pengajian-pengajian. Kita terlalu sering mendengarkan dan menuntut ilmu dari ustadz-ustadz kita (bagi yang sudah sering mengaji) sehingga kita lupa bahwa kita juga harus berdakwah. Siapakah yang wajib berdakwah apakah kita ataukah para kyai saja yang perlu melakukannya?
  7. Ketika kita mengaji, tiba-tiba, kita mendapat teguran dari kelompok pengajian lain, misalnya NU atau dari hizbuttahrir, lalu teman anda marah apakah yang harus kamu lakukan jika terjadi hal yang demikian ini?
  8. Musik sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari kita. Bahkan, ada yang bilang bahwa hidup terasa hambar kalau tanpa musik. Namun, tahukah bahwa alat musik dilarang pada awal mulanya dikarenakan bisa melupakan dari mengingat Allah. Sehingga musik dibolehkan oleh sebagian ulama apabila tidak digunakan untuk maksiat. Sekarang bagaimana menurutmu apabila musik banyak digunakan untuk mengekspresikan cinta cengeng anak muda atau untuk menyanjung-menyanjung tubuh-tubuh wanita sehingga taqrobuzzina? Bagaimana dengan musik tentang persahabatan atau musik tentang perjuangan atau musik berhubungan dengan dakwah?
  9. Kita di sini menuntut ilmu, kita selalu menuntut ilmu, terutama ilmu agama hanya di masjid atau di majlis. Jika kita ingin menegakkan kalimah Allah di muka bumi apakah hanya cukup dengan menuntut ilmu di MTA atau di majlis saja? Kenapa? Jika tidak harus di MTA bagaimana solusimu?
Bagaimana!!?? Renungkanlah! ingat kita umat Islam! So jadilah umat Islam yang tangguh penuh cinta kepada Allah.
Teruslah belajar karena belajar adalah ibadah berprestasi adalah dakwah! (karena itu lakukanlah segala sesuatu karena Allah)
Keraslah pada dirimu, maka dunia akan menerima dengan tangan terbuka
Keraslah dalam beragama, maka Allah akan menerimamu di sisi Nya
3J:
Just do it (janganlah ragu-ragu)
Just in time (jangan menunda)
Just for Allah (ikhlaskan karena Allah) by Prof. BJ Habibie

Islam Sepanjang Masa

I. Pendahuluan

Islam adalah agama abadi, agama sepanjang masa, yang akan sellau ada sampai kahir zaman nanti. Dari awal mula muculnya di Makkah, islam akan terus berkembang. Sampai akhir zaman, pada saat islam berhenti berkembang, saat itu Islam hanya tinggal namanya saja.

Islam berkembang sesuai dengan roda kehidupan, kadang di tas, kadang di bawah. Islma pernah mengalami kejayaan di berbagai bidang. Di mana pada saat itu islam menjadi daulat yang membentuk imperium dari Andalusia ( sekarang Spanyol ), Afrika Utara, Asia Tengah, Daerah Timur Tengah, dan di sekitar Afghanistan. Di sampping mempunyai imperium yang kuat, Islma menjadi masyarakat yang berperadaban atinggi di segala bidang. Di bidang seni, para ilmuwan mampu mampu menciptakan kot ayang indah, yaitu Baghdad, Cordoba, Granada, dan lainnya. Di bidang ilmu pengetahuan, para ilmuwan dapat menemukan penemuan-penemuan yang menjadi dasar ilmu pengetahuan saat ini. Bidang pemerintahan dan bidang lainnya pun tak kalah hebatnya. Namun, apakah kita sudah mengetahuinya? Boleh jadi seorang pemuda Islam yang sejak bayi sudah mengaku Islam, tetai tidak tahu menahu tentang islam. Saya hanya akan sedikit membahas tentang Islam di sini.

II. Islam Sepanjang Masa

Di dalam makalah kami ini, kami akan mencoba mengklasifikasikan menjadi lima bagian, di antaranya, islam sebelum nabi muhamad, islam pada waktu nabi muhamad dan khulafaurrasyidin, islam pada masa dinasti, islam pada masa sekarang, danislam di masa depan.

  1. Islam sebelum Nabi Muhammad SAW

Islam yang dimaksud adalah agama-agama yang dibawa oleh NAbi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Bisa dikatakan sebagai agama islam karena semua agama yang dibawa para nabi akan diterima di sisi Allah. Padahal, agama di sisi allah hanyalah islam (ali Imron ).

  1. Islam pada zaman nabi muhammad saw

Islam pada zaman ini mampu menunjukkan bahwa agama islam mampu meningkatkan martabat manusia. Sebelum memluk islam jazirah arab arab merupakan bangsa yang bodoh dan sulit untuk disatukan karean hidup dalam kabilah-kabilah yang selalu berperang satu sama lain. Namun, setelah islam dating, semuanya berubah menjadi lebih baik martabat masyarakat islam dapat terangkat dan siap untuk mempersatukan dunia.

  1. Islam pada zaman khulafaurrasydin

Zaman ini dibandingkan dengan kerajaan dinasti Bani Umayah yang berdiri selama beberapa abad lamanya dan dinasti Bani Abbasiyah yang lebih lama dari pada dinasti Bani Umayah relatif singkat. Namun, dalam waktu yang singkat itu islam berkembang sangat baik dan cukup bermakna. Pada zaman Abu Bakar, islam mampu islam tidak akan mati walupun, Rasulullah SAW meninggal dunia. Pada zaman Umar ra, Islam mampu menjadikan sebuah imperium yang sangat besar yang bias mengalahkan kerajaan Persia yang adi kuasa. Dan di zaman Umar pula, seluruh rakyat lepas dari kekurangan. Di zaman Utsman bin Affan ra, pembuatan mushaf Al-Qur’an yang sebelumnya sedah dimulai pada zaman Abu Bakar dan Umar mampu diselesaikan dan disebarluaskan di seluruh penjuru daerah umat islam pada saat itu. Di zaman Ali ra, walaupun Ali ra adalah seorang yang baik, tetapi beliau tidak sanggup membendung tumpah darah antara sesame muslim pada saat itu. Dan akhjirnya, beliau meninggal dan digantikan oleh Muawiyah ra.

  1. Islam pada zaman dinasti

Islam pada masa dinasti ini dapat dibagi menjadi bebrapa masa di antaranya:

1. Masa Penyebarluasan agama Islam

Pada zaman, ini subyeknya adalah Bani Umayah. Pada zaman ini, memang sistem pemerintahan yang demokratis diubah menjadi dinasti adalah langkah yang dipandang salah. Namun, tak bisa dipungkiri, waktu terus berjalan. Tampak bahwa islam dapat disebarluaskan di berbagai daerah melalui sistem politik ekspansi. Daerah kekuasaan islam pada saat itu mencapai Andalusia, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tengah. Masa ini berakhir ketika terjadi pemberontakan dari Bani Abbasiyah.

2. Masa Kemajuan Peradaban Islam

Masa didominasi oleh tiga dinasti, yaitu Bani Umayah di Andalusia, Bani Fatimiyah di Mesir dan Afrika Utara, dan Bani Abbasiyah di timur tengah dan Asia Kecil.Saat itu politik ekspansi sudah terhenti dan terjadi persaingan peradaban, baik dalam ilmu pengetahuan, seni dan lainya. Tiga dinasti yang saling bermusuhan itu saling bersaing masa ini berkahir ketika Bani Umayah yangretak dari dalam dan dinasti Bani Umayah yang runtuh menjadi beberapa kerajaan kecil.

3. Masa kemunduran islam pertama

Pada zaman itu islam mengalami penuruna peradaban dan daerah-daerah muali berdiri sendiri dengan kerajaan-kerajaan kecil yang berbeda. Bani Abbasiyah yang sudah lemah tinggal menunggu keruntuhan diserang oleh bangsa Mongol (Hulagu Khan). Andalusia yang sudah terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil akhirnya diserang oleh pasukan salib.

Setelah pasukan salib merebut Andalusia, mereka menuju ke Jerusalem (Palestina). Akhirnya yerusalem berhasil direbut.

4. Masa Kemajuan Islam

Di saat yang genting itu, dinasti yang kecil bernama Turki Utsmani bernama Salahudin Al-Ayubi yang berhasil meluluh lantakkan pasukan salib. Akhirnya Turki Utsmani menjadi kerajaan yang besar.

Kemajuan dicapai pada masa Muhammad Al-Fatih. Dimasanya, peradaban bertambaha maju dan keadaan umat Islam bersatu di bawah satu panjikekhalifahan TurkiUtsmani. Di dinasti Turki Utsmani kemiiteran mengkat dengan pesat dan banyak daerah-daerah yang terkena pengaruh islam, salah satunya adalah tanah air kita, Indonesia.

5. Masa kemunduran Islam II

Di masa ini, Eropa mengalamai perkembangan pesat di berbagai bidang. Sedangkan, islam mengalami kemandegan berpikir sehingga peradaban tidak mengalami kemajuan, sampai akhir PD kedua, Kerajaan urki Utsmani dikalahkan oleh sekutu

  1. Islam pada zaman sekarang

Sekarang umkat islam menghadapi berbagia ujian berta. Di berbagai belahan dunia sekarang ini banyak daerah-daerah yangh bergejolak. Palestina, Bosnia, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Perang berlangsung secara terbuka dan terselubung. Perang secara langsung di daerah-daerah yang sedang bergejolak. Sedangkan, terselubung terdapat di sekitar kita. Perang ini dikenal dengan nama ghozwul fikri, perang pemikiran.

  1. Islam di masa depan

Perang akan dimenangkan oleh umat islam atau tidak, hal itu akan berpengaruh di masa depan. Di masa depan, ada dua kemungkinan, yaitu pada masa islamtinggal namanyaatau islam meraih kejayaannya. Kalau kemungkinan pertama berarti saaat itu islam sudah tinggal namanya dan itu merupakan salah satu tanda bahwa kiamat sudah sangat dekat.

III. Penutup

Kita setelah tahu tentang kejayaan islam semestinya berusaha meraihnya kembali. Banyak sekali fakta-fakta angka yang menyebutkan tentang itu. Pada saat islam tinggal nama, saat itu apakah kita bisa menjadi seorang yang ghuroba?

Akhlaq Sebagai Faktor Pendorong Peraih Prestasi, Mitos atau Realitas ?

A. Hakekat Akhlaq
Akhlaq berasal dari kata Khuluqa yang berarti adalah sifat batiniah. Khuluqa merupakan bentuk tunggal sedangkan akhlaq merupakan bentuk jamak, jadi akhlaq merupakan kumpulan dari sifat-sifat batiniah pada diri seseorang.
Sedangkan menurut Imam Al-Ghozali, khuluqa / Alkhlaq berarti suatu perangai (watak / tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber perbuatan tertentu dari dirinya. Secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan / direncanakan sebelumnya ketika watak tersebut menimbulkan perbuatan yang baik dengan mudah maka dia disebut sebagai orang yang berakhlaq yang baik. Begitu juga sebaliknya, ketika watak tersebut menimbulkan perbuatan yang buruk dengan mudah dan ringan tanpa perlu dipikirkan / direncanakan maka dia disebut sebagai seorang yang berakhlaq buruk.
Sedangkan untuk pokok-pokok akhlaq itu sendir ada 4 (menurut Imam Al-Ghozali), yaitu :
1. Hikmah / kearifan
Keadaan jiwa seseorang yang dengannya ia dapat membedakan antara yang benar dan salah dalam setiap perbuatan, itulah yang disebut hikmah.
2. Keadilan atau keseimbangan
Keadilan/ keseimbangan adalah keadaan jiwa seeeorang yang mampu membatasi gerak kedua kekuatan emosi dan ambisi, serta mengendalikannya dalam keaktifan dan ketidakaktifan, agar sejalan dengan nilai-nilai hikmah.
3. Keberanian
Yang dimaksud keberanian adalah dipatuhinya kekuatan akal oleh kekuatan emosi baik dalam tindakannya maupun keengganannya untuk bertindak.
4. Penahanan hawa nafsu / Iffah
Yang dimaksud disini adalah terdidiknya kekuatan ambisi (syahwat, hasrat) oleh didikan akal dan syariat.

Jika keempat hal yang pokok diatas bisa diproposionalkan atau dimoderatkan dengan baik maka akan terciptalah pesona akhlaq yang baik pada seseorang. Dalam kenyataanya tidak ada seorang pun yang bisa mencapai keseimbangan yang sempurna dalam keempat hal itu selain Rasulullah SAW. Dan barangsiapa yang punya keempat-empatnya maka dia makin dekat pada Allah.
Perlu dipahami bahwa Akhlaq dalam konsep islam adalah semua ajaran islam yang pernah diajarkan Rasulullah SAW. Dari hadits yang telah kami sebutkan tadi, bisa diketahui dengan jelas bahwa Rasulullah diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq. Oleh karena itu, semua jaran Rasulullah SAW baik yang berbentuk uswah (teladan) dari tingkah laku maupun peribadatan ataupun konsep-konsep dalam islam yang telah disampaikan merupakan akhlaq dari konsep islam. Dan semua implementasi akhlaq-akhlaq yang terkandung didalam ajaran beliau terdapat pada watak / karakter Rasulullah Muhammad SAW. Allah berfirman :
Yang artinya “Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri tauladan yang baik.” (Al Ahzab 21)
Michael Hart sang penulis buku “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah” menyadari bahwa Nabi Muhammad didalamnya terdapat kombinasi yang tak tertandingi yaitu keseimbangan antara agama dan duniawi melekat pada diri beliau sehingga dia menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah.

B. Prestasi
Prestasi yaitu hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan pekerjaan atau hasil yang diperoleh seseorang dari suatu periode ke periode lainnya yang menunjukkan adanya perubahan ke arah kemajuan.
Jadi di dalam mencapai prestasi harus ada unsure pekerjaan, peruban, kemajuan dan hasil. Untuk bekerja yang menghasilkan perubahan dibutuhkan berbagai macam hal, diantaranya keuletan, ketekunan, integritas, komitmen dan lain sebagainya yang sering disebut sebagai Emotional Quotient (EQ), dan juga potensi. Potensi juga sangat berpengaruh dalam pencapaian prestasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan kekuatan,kesanggupan dan daya.
Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda-beda, mulai dari potensi intelektual, fisik, seni dan lain-lain. Tapi setiap potensi itu sebenarnya bisa dikembangkan dengan syarat EQ yang memadai.
Ketika seseorang mempunyai potensi kecerdasan intelektual yang tinggi (IQ) dia hanya akan mencapai prestasi terbatas. Namun, ketika IQ yang didukung oleh EQ akan menghasilkan hal yang luar biasa. Emotional Quotient dalam mencapai prestasi bisa melebihi IQ dalam berkompetisi, banyak orang-orang hasil “penggodokan” pemikiran dan teori barat tersebut menjadi terkenal dan sukses di atas rata-rata. Jadi yang paling berpengaruh dalam pencapaian prestasi adalah EQ yang tinggi.
Prestasi disini penulis tidak bisa memfokuskan atau menspesifikkan pada sebatas prestasi akademik saja, karena seperti sudah disinggung tadi, potensi pada setiap orang itu berbeda-beda.

C. Bagaimana Akhlaq yang Baik bisa Mendorong prestasi
Di tulisan sebelumnya sudah dituliskan bahwa untuk berprestasi dibutuhkan EQ yang memadai. Padahal, konsep EQ yang dicari oleh orang barat itu dalah Akhlaqul Karimah itu sendiri. Semua yang tercantum di dalam konsep EQ sudah ada di dalam Islam.
Ary Ginanjar Agustian di dalam buku “ESQ” nya berkesimpulan bahwa EQ memang nyata-nyata terbukti mengikuti konsep rukun iman dan rukun islam yang notabene dilahirkan kurang lebih 1400 tahun silam.
Di dalam mendukung pernyataannya dia banyak menyisir hadits maupun ayat Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan sumber konsep akhlaqul karimah mempunyai nilai lebih daripada EQ. ketika seseorang mencapai prestasi Puncak di dunia maka dia akan merasakan sebuah kekosongan yang kekosongan itu disebabkan adanya pemisahan antara dunia dan hal-hal dengan ketuhanan. Hal ini pleh para ilmuwan di barat bisa diatasi dengan Spiritual Quatient (SQ). Lagi-lagi konsep SQ sudah ada pada konsep akhlaqul karimah di dalam islam.
Dengan akhlaqul karimah maka prestsi tidak hanya sebatas hubungan sesama manusia saja, namun juga mengarah ke arah vertical atau Tuhan.
Di dalam Islam diajarkan bahwa kita bekerja haraplah ridho dari-Nya. Karena mengharap ridho-Nya maka dia akan bekerja sungguh-sungguh karena merasa ada pengawasan dari-Nya dan proses yang nantinya tidak akan sia-sia. Ketika bekerja dia tidak boleh menyalahi hukum yang telah ditetapkan-Nya, dia tidak boleh berputus asa, dia harus selalu berdoa kepada-Nya, dan harus memahami, menghormati, menyayangi, berlaku jujur terhadap orang lain. Dan ketika hasil dicapai, maka dia akan bersyukur kepada Allah dan tidak akan sombong, dan ketika hasil tidak tercapai dia akan tetap bersabar, dan tetap berdoa dengan keyakinan bahwa suatu saat nanti pasti dikabulkan. Itulah salah satu konsep untuk meraih prestasi yang diajarkan oleh Islam melalui konsep akhlaqul karimahnya.