Rabu, 12 Oktober 2011

Antara Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Al-Qur’an



Ketiga kitab yang diklaim kitab suci ini merupakan kitab dari ketiga agama samawi yaitu islam, Kristen, dan Islam. Ketiganya mempunyai sejarah yang berbeda tentunya. Banyak sekali para ahli yang sudah meneliti ketiga kitab ini untuk mengetahui seberapa akuratkah sejarahnya, seberapa validkah kitab ini. Ada pembahasan menarik dari buku 'The History of Qur’anic Text' mengenai kemungkinan sudah diubahnya kitab tersebut setelah jaman Nabi yang bersangkutan diutus.
A.     Perjanjian Lama
Perjanjian Lama adalah kitab yang diklaim sebagai kitab suci orang yahudi. Di dalam perjalanan sejarahnya, kelompok Yahudi mempunyai masa dimana yahudi menjadi 1 dan selanjutnya terpecah menjadi kerajaan Yehuda dan kerajaan Israel. Penyembahan berhala, kebejatan moral, dan tindakan-tindakan anarki menyelimuti sejarah dari perjalanan kerajaan-kerajaan tersebut. Di dalam kerajaan itu, ada masa pula di mana raja memberantas penyembahan berhala.Selama masa kerajaan tersebut, taurat sempat menghilang selama beberapa abad lamanya dan akhirnya secara ajaib muncul kembali pada zaman Nabi ezra (versi sejarah yahudi). Lalu perlu dipertanyakan, apakah Kitab Perjanjian Lama bisa dilacak sampai Nabu Musa?

B.      Perjanjian Baru
Perjanjian Baru adalah kitab yang diklain sebagai kitab suci orang Kristen.
Kitab Perjanjian Baru ditulis pada 3 abad lamanya setelah masa Kenabian Isa 'alaihis salam.
Kitab tersebut tidak diketahui siapakah pengarang sebenarnya. Ditemukan banyak pengarang dengan berbagai versi Kitab Perjanjian Baru. Bahkan, penentuan suatu tulisan dianggap bagian dari Kitab Perjanjian Baru ditentukan dengan cara kesepakatan.
Beberapa versi Kitab Perjanjian Baru antara satu pengarang dengan pengarang lain, antara daerah satu dengan daerah yang lain, mempunyai beberapa macam tipe teks. Pembuatan tipe teks yang berbeda-beda mendorong dugaan bahwa sudah terjadi pergeseran makna dari sejak injil diturunkan. Pergeseran makna dapat muncul ketika dilakukan kegiatan penerjemahan dari satu teks/bahasa ke teks/bahasa yang lain.

Note: Penulis pernah membaca bahwa ada suatu masa Kitab Perjanjian Baru disepakati dengan kaum  Yahudi. Beberapa tulisan di Perjanjian Baru dihilangkan. Bagian tersebut adalah tulisan yang mencela Yahudi. Jadi kitab suci mereka sebagian bisa dihapus lalu ditambah sesuai dengan kebutuhan ‘zaman’ (baca: ada orang yang berkepentingan).

C.      Al-Qur’an
Mengenai Al-Qur’an, di buku ini dibahas mengenai bagaimana pendapat para orientalis mengenai ketidakotentikan Al-Qur’an. Selanjutnya, oleh pengarang ditunjukkan bagaimana lemahnya para pendapat para orientalis itu.

Wallahu A’lam